Cara Menyusun ATP dalam Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada sekolah dan guru dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik. Kurikulum Merdeka juga mengharapkan agar peserta didik dapat mengembangkan kompetensi abad 21, seperti kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan keterampilan berpikir kritis.
Salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka adalah alur tujuan pembelajaran, yaitu urutan atau tahapan yang harus dilalui oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Alur tujuan pembelajaran harus disusun secara sistematis, logis, dan koheren, agar peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan mudah dan efektif.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah serangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis dalam suatu fase pembelajaran. Dengan adanya Alur Tujuan Pembelajaran ini, dapat memudahkan siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Ada tujuh prinsip yang harus diperhatikan saat menyusun ATP Kurikulum Merdeka, yaitu:
1. Sederhana dan Informatif
2. Esensial dan Kontekstual
3. Berkesinambungan
4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi
5. Merdeka Belajar
6. Operasional dan Aplikatif
7. Adaptif dan Fleksibel
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam menyusun alur tujuan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka:
Cara Menyusun ATP dalam Kurikulum Merdeka
Untuk menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dalam Kurikulum Merdeka, langkah-langkahnya dapat diikuti sebagai berikut:
1. Menentukan kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang akan dicapai pada pembelajaran.
KD dan IPK dapat disesuaikan dengan kurikulum nasional atau standar kompetensi lulusan (SKL) yang berlaku. KD dan IPK harus mencerminkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.
2. Menentukan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan KD dan IPK yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran juga harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang ingin dikembangkan pada peserta didik.
3. Menentukan materi pembelajaran yang relevan, bermakna, dan menarik bagi peserta didik.
Materi pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Materi pembelajaran juga harus memperhatikan karakteristik peserta didik, seperti minat, bakat, gaya belajar, latar belakang sosial budaya, dan tingkat kemampuan.
4. Menentukan metode pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan bagi peserta didik.
Metode pembelajaran harus sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. Metode pembelajaran juga harus memfasilitasi interaksi antara guru, peserta didik, materi, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Beberapa contoh metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah diskusi, demonstrasi, eksperimen, simulasi, proyek, masalah (problem-based learning), kasus (case-based learning), penemuan (discovery learning), kooperatif (cooperative learning), kolaboratif (collaborative learning), inkuiri (inquiry learning), dll.
5. Menentukan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan materi atau informasi kepada peserta didik. Media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, dan karakteristik peserta didik. Media pembelajaran juga harus memperhatikan aspek ketersediaan, keterjangkauan, kemudahan penggunaan, keamanan, dan kualitas. Beberapa contoh media pembelajaran yang dapat digunakan adalah buku teks, modul, lembar kerja siswa (LKS), gambar,
Evaluasi pencapaian tujuan, refleksikan proses pembelajaran, dan sesuaikan ATP jika diperlukan.
Dengan menyusun ATP secara cermat dan sistematis, guru dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas dan bermakna bagi siswa dalam kurikulum merdeka.