Media Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka Belajar
Media pembelajaran yang tepat adalah media pembelajaran yang dapat menciptakan kenyamanan bagi peserta didik dan pendidik selama proses pembelajaran berlangsung.
Media pembelajaran yang tepat juga harus mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu, sebagai guru profesional, penting bagi kita semua untuk mengetahui dan memahami media pembelajaran yang tepat dalam konteks kurikulum merdeka.
Media Pembelajaran yang Tepat dalam Kurikulum Merdeka
Berikut ini adalah beberapa contoh media pembelajaran yang tepat untuk proses pembelajaran dalam kurikulum merdeka:
1. Media Pembelajaran Visual: Membuat Pembelajaran Menarik dan Mudah Dipahami
Untuk membuat kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan mudah dipahami, guru dapat menggunakan media pembelajaran visual seperti poster. Meskipun poster dianggap sebagai media kuno, namun penggunaannya masih relevan karena pembuatannya yang mudah dan biaya yang terjangkau. Visual dalam poster membantu siswa memahami materi pelajaran. Guru juga dapat memodifikasi poster agar terlihat lebih menarik. Contoh lain dari media visual adalah karikatur, desain gambar, atau infografis. Media ini bertujuan untuk memfokuskan indra penglihatan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Media Papan atau Buku: Meningkatkan Interaksi dan Ketertarikan Siswa
Papan atau buku merupakan media pembelajaran yang umum digunakan, meskipun terkesan biasa dan kadang membosankan. Namun, guru dapat membuat buku yang lebih interaktif, di mana siswa dapat menambahkan karakter atau mengisi bagian yang kosong dengan hal-hal menarik. Terdapat juga buku dalam bentuk BigBook yang di dalamnya terdapat banyak gambar pop up. Gambar pop up tersebut dapat meningkatkan minat dan ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Media Audio atau Lagu: Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan dan Daya Ingat
Media audio seperti podcast atau materi yang disajikan dalam bentuk suara dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan mendengarkan. Selain itu, belajar menggunakan lagu juga lebih seru dan lebih mudah diingat. Guru dapat menggunakan lagu bahasa Inggris untuk pengajaran bahasa atau lagu Melayu untuk mempelajari sastra Melayu. Melalui lagu, siswa dapat belajar mendengarkan, berbicara, dan memahami gaya bahasa yang digunakan dalam lagu tersebut.
4. Media Alat Peraga: Membantu Pemahaman Konsep dengan Lebih Mudah
Guru dapat menggunakan alat peraga untuk memperagakan suatu pengetahuan agar mudah dipahami oleh siswa. Misalnya, menggunakan alat peraga tiga dimensi untuk menjelaskan bangun ruang, torso untuk menjelaskan bagian tubuh manusia, atau uang koin dan lainnya.
5. Media Audio-Visual: Menggabungkan Gambar dan Suara dalam Pembelajaran
Media audio-visual atau video terdiri dari gambar audio diam dan bergerak. Misalnya, penggunaan halaman bersuara dengan teknologi Augmented Reality atau pemutaran film, bacaan bersuara, dan sebagainya. Media ini membantu guru dalam menyampaikan materi dengan lebih mudah. Video juga sering digunakan sebagai media pembelajaran, seperti video pengetahuan, video penjelasan, video dokumenter, film, dan lain-lain. Pastikan video yang ditampilkan disukai oleh siswa agar mereka termotivasi untuk belajar.
6. Permainan: Membelajarkan Sambil Bermain
Permainan juga dapat menjadi media pembelajaran yang efektif. Pilihlah permainan yang seru dan mengandung unsur edukasi, seperti permainan tradisional yang mengajarkan kerjasama dalam tim. Permainan yang jarang dimainkan oleh siswa saat ini perlu diperkenalkan kembali untuk meningkatkan tingkat sosialisasi dan kerja sama.
7. Peta dan Globe: Menyajikan Informasi Geografis dengan Lebih Jelas
Dalam mempelajari posisi geografis dan kenampakan bumi, peta dan globe dapat digunakan. Media pembelajaran ini menyajikan data mengenai kenampakan bumi dari berbagai tempat. Tujuannya adalah untuk membangkitkan minat siswa terhadap pengaruh geografis.
8. Media Fotografi: Meningkatkan Daya Imajinasi Siswa
Media pembelajaran ini dapat diperoleh melalui sumber seperti surat kabar, kartun, ilustrasi, dan foto. Beberapa jenis media fotografi dapat mendukung keberhasilan pembelajaran dengan memenuhi persyaratan artistik tertentu.
9. Film Animasi: Menggabungkan Visual dan Cerita dalam Pembelajaran
Film animasi sangat cocok digunakan dalam pembelajaran untuk jenjang sekolah dasar sampai menengah. Penggunaan visual animasi atau kartun dalam media pembelajaran ini memberikan efek menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Diharapkan materi yang disampaikan melalui media pembelajaran ini dapat dengan mudah dicerna dan dipahami oleh siswa. Guru dapat menayangkan film animasi di depan kelas atau mengarahkan siswa untuk mencari film animasi sendiri melalui internet.
Langkah Langkah Dalam Mengembangkan Media Pembelajaran
Setelah mengetahui berbagai macam media pembelajaran yang tepat untuk kurikulum merdeka, berikut adalah langkah-langkah dalam mengembangkan media pembelajaran:
1. Menentukan Jenis Media: Meningkatkan Gairah Belajar Siswa
Media pembelajaran yang tepat haruslah dipertimbangkan apakah akan digunakan sebagai alat bantu presentasi dalam pembelajaran di kelas atau sebagai media mandiri yang dapat dibawa pulang oleh siswa untuk belajar di rumah atau di sekolah. Tujuan utama media pembelajaran adalah meningkatkan gairah dan semangat belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2. Menentukan Tema Materi Ajar: Membangkitkan Minat Siswa
Pilihlah tema bahan ajar yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan menarik jika menggunakan multimedia. Dengan memilih tema yang menarik, siswa akan lebih tertarik dan termotivasi dalam proses pembelajaran.
3. Menyusun Gambaran Umum Media: Merencanakan dengan Detail
Buatlah spesifikasi rinci mengenai arsitektur media, gaya, dan kebutuhan material yang dibutuhkan untuk pembuatan media. Spesifikasi yang rinci akan mempermudah proses pengumpulan materi dan pemasangan materi. Pastikan semua elemen yang diperlukan tercakup dalam gambaran umum media.
4. Menyusun Diagram Alir (Flowchart): Mengatur Alur Pembelajaran
Buatlah diagram alir yang menggambarkan alur dari satu scene ke scene lainnya dengan lengkap. Diagram alir ini akan membantu dalam penyusunan media pembelajaran. Dengan adanya diagram alir, guru dapat mengatur alur pembelajaran dengan lebih terstruktur dan terorganisir.
5. Susun Alur Cerita (Storyboard): Mempermudah Pemahaman Materi
Susunlah alur cerita atau storyboard yang memberikan gambaran bagaimana materi akan disampaikan. Anda tidak perlu membuat storyboard yang rumit, tetapi hanya perlu mencantumkan poin-poin penting untuk memberikan desain besar dalam pembelajaran. Alur cerita yang jelas dan terstruktur akan mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
6. Pengumpulan Materi: Memperoleh Sumber Daya yang Dibutuhkan
Lakukan pengumpulan bahan atau materi secara paralel dengan tahap perakitan media. Ini akan memudahkan proses pembuatan media pembelajaran. Dapatkan sumber daya yang relevan dan berkualitas untuk mendukung materi pembelajaran yang akan disampaikan.
7. Pembuatan: Realisasikan Ide dalam Media Pembelajaran
Jangan tunda atau menunda lagi, segera buat media pembelajaran sekarang! Siapkan kertas atau komputer Anda dan mulailah membuatnya. Realisasikan ide-ide yang telah disusun dalam tahap-tahap sebelumnya menjadi media pembelajaran yang efektif dan menarik.
8. Gunakan Teknik ATM (Amati, Tiru, Modifikasi): Kreatifitas dalam Pengembangan Media
Terapkan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Amati contoh-contoh media pembelajaran yang sudah ada untuk memperoleh ide-ide kreatif. Tiru dan modifikasi contoh tersebut agar sesuai dengan kebutuhan pembelajaran Anda. Jadikan konten media pembelajaran Anda unik dengan memberikan sentuhan kreatif dan penyesuaian.
9. Tetapkan Target: Mempertahankan Fokus dan Motivasi
Tetapkan target pribadi untuk menjaga keseriusan dalam proses pembelajaran. Misalnya, target untuk mengikuti lomba, memenangkan penghargaan, menyiapkan produk untuk dijual, atau menentukan deadline jadwal program atau proyek. Dengan menetapkan target, Anda dapat mempertahankan fokus dan motivasi dalam mengembangkan media pembelajaran.
Kesimpulan
Dalam pengembangan media pembelajaran, perlu diingat bahwa tidak semua jenis media pembelajaran yang disebutkan di atas cocok untuk setiap situasi pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia di kelas serta suasana kelas yang ada.
Penting untuk menyadari betapa pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Namun, masih banyak sekolah di daerah 3T yang belum memiliki fasilitas penunjang yang memadai. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai secara merata agar tujuan pendidikan Indonesia dapat tercapai dari Sabang sampai Merauke.
Demikianlah penjelasan mengenai pengembangan media pembelajaran yang tepat dalam kurikulum merdeka. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi para guru. Penulis berharap agar apa yang telah disampaikan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.