Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Guru Perlu Tahu Ini
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Motivasi adalah kecenderungan dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi perilakunya (Kamaruddin, 1997). Motivasi menentukan arah dan efektifitas suatu proses pembelajaran. Motivasi merupakan elemen sangat penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi dapat membuat proses pembelajaran lebih efektif dan menarik.
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa |
Motivasi membutuhkan rangsangan untuk diciptakan. Untuk konteks guru dengan anak didik, guru adalah pihak akan memberikan stimulus kepada anak didik untuk memotivasi mereka dan kecenderungan mereka dalam belajar. Motivasi antara anak didik dan guru dapat berupa hadiah, penghargaan, dan kepedulian terhadapnya.
Oleh karena itu, pendidik perlu tahu Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa yang sesuai dengan pemikirannya.
Definisi Motivasi
Kata motivasi berasal dari kata bahasa Inggris “motivation”. Menurut Kamarudin Hj. Husin (1997), motivasi adalah suatu kecenderungan dari dalam diri seseorang guna dapat mempengaruhi perilakunya. Hal ini karena motivasi tergantung pada kecenderungan individu itu sendiri untuk membangkitkan dan mengendalikan motivasi diri.
Dan, Crow & Crow (1981) menggambarkan motivasi belajar sebagai dorongan bisa membuat orang mengubah sikap, minat, atau aktivitasnya. Motivasi dalam diri siswa dapat dimunculkan melalui kecenderungan siswa itu sendiri atau dimunculkan oleh pihak lain seperti keluarga dan guru. Menurut Vroom dalam M. Ngalim Purwanto (1992), motivasi mendorong suatu proses mempengaruhi pilihan individu terhadap berbagai bentuk kegiatan yang diinginkan.
H.W Benard, dalam bukunya Psychology of Learning (1965), menyatakan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, memelihara, dan mengendalikan minat. Artinya motivasi adalah cara bagaimana menimbulkan minat dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan.
Sharifah Alwiah Alsagoff (1986) menjelaskan motivasi sebagai suatu rangsangan tindakan menuju suatu tujuan yang sebelumnya hanya sedikit atau tidak ada minat terhadap tujuan tersebut. Kesimpulannya, berdasarkan pendapat di atas motivasi diartikan sebagai alasan, maksud atau motivasi seseorang untuk mengubah perilaku dan minatnya pada suatu tujuan baik ke arah positif maupun negatif.
Implikasi Motivasi dalam Pembelajaran
Implikasi dari meningkatkan motivasi belajar siswa dalam R&D adalah meyakini bahwa prestasinya dapat ditingkatkan. Misalnya, jangan abaikan anak lemah dalam mapel tertentu dan berikan kata-kata penyemangat dan percayakan mereka untuk terus berusaha. Dan, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.
Misalnya, melakukan aktivitas permainan yang berorientasi pada pelajaran. Keterlibatan murid juga dapat ditingkatkan melalui kegiatan seperti unit berseragam dan lain-lain. Guru juga dapat menggunakan set induksi yang menarik untuk membangkitkan naluri keingintahuan murid seperti menayangkan video dan sebagainya.
Pendidik juga harus menggunakan karakteristik komunikasi yang positif. Misalnya, memberikan senyuman dan anggukan kepala saat berinteraksi dengan siswa untuk mendorong siswa lebih ter motivasi belajar.
Bagaimana Memotivasi Siswa di Kelas
Ada dua jenis teknik motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik diciptakan secara alami dari rangsangan internal. Ini terdiri dari motivasi dan minat individu untuk melakukan suatu aktivitas tanpa mengharapkan atau meminta imbalan. Namun, tidak semua motivasi intrinsik tercipta secara alami.
Ada juga motivasi intrinsik yang terbentuk dari pembelajaran dan pengalaman yang mendatangkan kepuasan. Misalnya, kebiasaan membaca buku cerita dan memainkan alat musik merupakan gerakan motivasi intrinsik yang terbentuk dari pembelajaran dan pengalaman seseorang. Hal ini juga terkait dengan naluri keingintahuan dan dorongan untuk mencapai kompetensi seseorang. (Bruner, 1966) misalnya bermain piano atau mengarang lirik lagu.
Motivasi ekstrinsik diciptakan dari rangsangan eksternal dengan tujuan memotivasi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang mendatangkan manfaat bagi dirinya. Menurutnya, motivasi ekstrinsik ini dapat dirangsang dalam bentuk seperti pujian, insentif, hadiah, nilai dan menciptakan lingkungan dan iklim yang kondusif untuk mendorong siswa belajar. Motivasi ekstrinsik merupakan teknik motivasi yang sering digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa.
Pentingnya meningkatkan semangat belajar siswa
Secara umum motivasi adalah menggerakkan seseorang untuk membangkitkan keinginan dan kemauan melakukan sesuatu guna memperoleh hasil atau mencapai suatu tujuan tertentu (M. Ngalim Purwanto, 1992). Motivasi penting dalam proses belajar mengajar (T&L) untuk memastikan bahwa anak selalu memiliki minat dan semangat dalam belajar.
Minat belajar penting untuk memastikan bahwa murid selalu mengikuti kegiatan mengajar. Motivasi merupakan langkah untuk memajukanya agar dapat belajar dengan baik. Ketika murid termotivasi untuk lebih giat belajar, mereka lebih memahami dan menerima masukan pengajaran yang diajarkan para guru dengan mudah.
Motivasi dapat membangkitkan minat siswa terhadap pembelajaran sekolah. Minat siswa ini tergantung pada bagaimana seorang guru mengajar di kelas. Penggunaan motivasi berupa penghargaan dan kasih sayang dapat membantu minat siswa terhadap mapel yang diajarkan. Guru yang penyayang sangat disukai oleh para murudnya.
Ketika seorang guru peduli dengan siswanya, ia akan merasa bahwa mereka dihargai dan anak menyukai guru serta menikmati pembeljaran yang diajarkan, peserta didik akan dapat menerima apa pun yang guru ajarkan dan berusaha untuk sukses luar biasa.
Motivasi dapat membentuk hubungan yang baik antara guru dan murid dan antara murid dan murid. Pengaruh teman sebaya sangat penting karena siswa mengontrol kegiatan belajar mereka sendiri. Motivasi sangat mempengaruhi emosi siswa.
Misalnya, jika emosi mereka dikecewakan oleh teman-temannya dalam kegiatan kelas, siswa lebih mungkin berkecil hati dan tidak termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu, guru berperan sangat besar dalam membangkitkan motivasi agar siswa dapat belajar dengan minat yang tinggi. Motivasi dapat membantu siswa menjadi lebih percaya diri dalam keputusan mereka sendiri. Murid yang selalu percaya diri akan selalu termotivasi untuk menjadi orang yang sukses.
Selain itu, motivasi juga akan menciptakan persaingan di dalam kelas. Pendidik harus bijaksana dalam mengontrol siswanya agar dapat bersaing dengan baik untuk mencapai hasil yang baik dalam ujian. Pendidik harus mampu menciptakan persaingan yang positif di antara siswanya agar siswa lebih rajin meningkatkan prestasinya.
Untuk tujuan mendorong kompetisi, guru dapat memberikan pujian dan hadiah atau penghargaan kepada anak yang berhasil dalam pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan upaya siswa lain untuk mencapai keberhasilan yang luar biasa juga. Bagi anak didik yang tidak berhasil, guru tidak boleh mendenda atau memarahi peserta didik yang gagal karena akan semakin menurunkan semangat dan motivasi belajarnya.
Selain itu, motivasi akan membuat kegiatan belajar mengajar lebih bermakna. Ketika siswa bersenang-senang belajar situasi kelas tidak akan tegang. Gurunya harus mengajar dengan cara yang menarik agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan di kalangan siswa.
Pembelajaran yang menyenangkan ini penting untuk lebih meningkatkan kualitas prestasi akademik. Motivasi juga dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Interaksi antara guru dan siswa sangat penting untuk meningkatkan respon siswa saat guru sedang mengajar.
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Siswa
Salah satu cara yang perlu dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswanya adalah dengan
1. Memberikan hadiah berupa reward kepada siswanya.
Hal ini dikarenakan, melalui reward yang diberikan, siswa akan lebih tertarik dan antusias untuk melanjutkan studinya. Reward yang diberikan juga harus sepadan dengan prestasi siswa dalam mata pelajaran tersebut.
Ketika seorang siswa dihargai, siswa lain juga akan merasa seperti hadiah yang diberikan kepada mereka juga. Hal ini akan membuat mereka menjadi lebih rajin dan bersemangat untuk terus belajar dan berkompetisi secara sehat untuk meraih prestasi sebagai peserta didik yang dihargai.
2. Menetapkan tujuan mereka sendiri.
Cara kedua untuk meningkatkan motivasi adalah bahwa siswa perlu menetapkan tujuan mereka sendiri. Seorang anak yang ingin sukses harus memiliki cita-cita sendiri dan tidak terlalu menuruti tuntutan orang lain karena akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan kecil kemungkinannya untuk menjadi orang yang sukses.
Selain itu, tujuan yang ingin dicapai tidak boleh melebihi kemampuan kita karena tujuan yang sederhana dan ringkas dapat memudahkan siswa untuk mencapai tujuannya dengan jelas. Peserta didik juga perlu menetapkan tujuan dengan percaya diri dan perlu melakukannya dengan semangat yang tinggi karena target yang ingin dicapai akan mudah dicapai.
Orang tua harus memberikan dukungan dan dorongan agar mereka lebih termotivasi untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan.
3. Memperhatikan kebutuhan atau masalah yang dihadapi siswanya
Selanjutnya, seorang guru yang baik harus memperhatikan kebutuhan atau masalah yang dihadapi siswanya. Setiap siswa memiliki masalah yang berbeda dan mereka juga biasanya malu dan malu untuk menceritakan masalah tersebut kepada gurunya karena takut dimarahi. Jika demikian halnya, gurunya harus berperan dalam mendekati siswa bermasalah dengan pendekatan yang berbeda.
Melalui cara itu, siswa tidak akan merasa malu dan mampu mengungkapkan masalah yang dihadapinya tanpa ragu-ragu. Masalah yang dihadapi siswa juga perlu diperhatikan karena tanpa perhatian guru mereka akan memberontak dan berperilaku di luar kendali.
4. Melibatkan muridny dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh guru mereka sendiri
Cara lain untuk meningkatkan motivasi dalam diri seorang siswa adalah melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh guru mereka sendiri. Keterlibatan siswa sangat penting dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh guru karena melalui keterlibatan ini guru dapat melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang diajarkan kepada mereka.
Guru juga mampu melihat sikap dan kepribadian peserta didik melalui keterlibatannya itu sendiri. Jika siswa aktif terlibat dalam setiap hal yang diatur, itu menunjukkan bahwa siswa dapat menerima setiap pelajaran dan memahami konsep yang disajikan oleh gurunya.
5. Memenuhi kebutuhan siswa dalam setiap pembelajaran berlangsung
Selain itu, guru seharusnya memenuhi kebutuhan peserta didik dalam mapel yang diajarkan. Pemenuhan kebutuhan muridnya bukan berarti guru perlu mengambil peran dan bertindak sebagai wali siswa tetapi pemenuhan kebutuhan siswa disini adalah memastikan siswa menerima masukan yang diberikan secara efektif dan dipahami oleh siswa. Faktanya, seluruh peserta didik di kelas dapat menerima setiap detail yang dijelaskan kepada mereka dan mereka tidak akan merasa bingung dengan apa yang coba disampaikan oleh guru mereka.
6. Menghindari pemberian hukuman yang berat kepada siswanya
Cara terakhir untuk meningkatkan motivasi adalah seorang guru harus menghindari pemberian hukuman yang berat kepada siswanya. Ketika seorang guru memberikan hukuman yang berat kepada murid-muridnya, emosi mereka menjadi tidak stabil dan menganggap bahwa guru mereka membenci mereka.
Ini akan menyebabkan mereka menjadi lebih agresif dan bertindak sesuai dengan hati mereka. Karenanya, isu siswa menggaruk mobil guru yang dibencinya mengemuka. Seorang guru profesional akan memecahkan masalah dengan cara yang bijaksana daripada terus menggunakan hukuman sebagai alat untuk membentuk siswa.
Bagaimana Memotivasi Siswa di Kelas.
Salah satu cara untuk memotivasi murid di ruangan adalah dengan melatih penguatan positif dan penguatan negatif selain mengirimkan siswa untuk mengikuti kamp motivasi di luar kelas. Praktik penguatan positif adalah upaya yang menyediakan pemicu yang direncanakan dan tepat serta memungkinkan pengulangan atau peningkatan perilaku yang diinginkan dengan lebih baik.
Misalnya, seorang guru memberikan hadiah kepada siswa yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar siswa lain cenderung memberikan hasil yang lebih baik dan berkualitas terhadap apa yang dipelajarinya. Penguatan negatif adalah bahwa guru menggunakannya ketika ada perilaku dan tindakan negatif siswa.
Pengenaan denda atau hukuman diterapkan oleh guru jika siswa tidak menyelesaikan pekerjaan sekolah yang ditugaskan tepat waktu. Penguatan negatif ini dimaksudkan agar murid sadar akan kesalahannya dan bertekad untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik.
Selain itu, guru mestilah menggunakan cara pengajaran yang lebih menarik. Cara pengajaran yang menarik tujuan pengajaran yang diajar oleh guru mestilah berpusatkan kepada pelajar kerana pelajar yang menerima masukan yang disampaikan oleh guru.
Malah, ia juga harus melibatkan proses pembelajaran agar murid tidak merasa bosan dan hilang tumpuan. Seorang guru perlu menguasai dan memperkasakan diri dengan pelbagai ilmu pedagogi serta mengamalkannya di dalam kelas mahupun di luar kelas.
Antara cara yang perlu digunakan untuk menemukan guru tidak seharusnya menggunakan pengajaran sehala tetapi pengajaran dua hala juga mampu menarik minat pelajar terbabit. Malah, guru juga perlu memberi peluang dan kebebasan kepada pelajar untuk membuat keputusan agar mereka merasa perlu dan memiliki fungsi.
Selanjutnya, guru perlu bijak menggunakan berbagai emosi untuk merangsang belajar dan motivasi siswa di kelas. Ketika siswa tidak tertarik karena tidak ada semangat untuk belajar, maka guru perlu berperan dan mampu menyemangati keadaan di dalam kelas agar emosi dan semangatnya hadir untuk terus belajar.
Guru juga perlu melakukan unsur obsesi agar siswa tidak merasa bosan dan mengantuk saat guru sedang mengajar. Misalnya dalam mata pelajaran sastra, guru perlu membacakan puisi, syair, mengaji dan sebaiknya untuk menarik minat siswa. Pada saat yang sama, siswa dapat bergerak aktif, terhibur dan mempelajari mata pelajaran dengan mudah.
Selain itu, guru harus menggunakan pengajaran dan penjelasan yang jelas kepada siswanya. Ketika seorang siswa lemah dalam melakukan tugas dan tidak aktif dalam keterlibatan itu karena mereka tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan. Guru harus meluangkan waktu untuk menjelaskan mengapa mereka perlu mengajarkan suatu topik dan tentang pentingnya kegiatan yang dilakukan selama proses belajar mengajar.
Ketika siswa mengetahui tentang tujuan pembelajaran, mereka akan lebih tertarik untuk lebih giat belajar tetapi jika siswa tidak yakin dengan apa yang mereka lakukan, mereka tidak akan tertarik belajar dan mendapatkan prestasi yang buruk.
Cara terakhir untuk memotivasi siswa di ruang kelas adalah guru menerima siswa apa adanya dan memperhatikan siswa. Guru tidak boleh memihak dan harus menerima siswa yang tidak pandai dan lemah dalam mapel tersebut.
Ketika guru melihat siswa yang bermasalah di kelas sebagai masalah dan mengganggu proses pembelajaran, maka guru akan bertindak mengusir siswa tersebut keluar kelas. Akibatnya siswa merasa dikucilkan dan kecenderungan belajarnya juga hilang dan mereka juga tersisih dari proses pembelajaran.
Guru yang menghina siswa yang lemah akan menyebabkan mereka runtuh dalam minat belajar. Guru hendaknya memberikan kata-kata penyemangat dan memahami keadaan siswa yang bermasalah agar lebih termotivasi untuk belajar.
Demikianlah artikel admin tentang Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Semoga tulisan ini bermanfaat trimah kasih