Tips Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam
Anak adalah anugrah terindah dari Tuhan untuk orang tua. Kehadiran seorang anak dalam kehidupan adalah berkah, bahkan membuka pintu rezeki keluarga. Anak sering diberikan kasih sayang yang begitu besar sehingga terkadang orang tua melalaikan tanggung jawabnya untuk mendidik anak-anaknya karena terlalu banyak cinta dan kasih sayang kepada anak-anaknya.
Semua anak yang lahir memiliki kelebihan dan keistimewaannya masing-masing. Namun sebagai manusia perlu diberikan ajaran dan petunjuk bagaimana menjalani kehidupannya agar tidak melakukan hal-hal yang diharamkan.
Di zaman modern ini, selalu ada berita kasus dan kejahatan yang dilakukan oleh remaja yang sebagian besar masih muda dan masih dalam pengasuhan orang tuanya. Ini adalah tanda bahwa anak tidak cukup memantau tindakan mereka ketika mereka tinggal dekat dengan orang tua mereka.
Sebagai orang tua, tanggung jawab mendidik anak harus dipikul dengan sebaik-baiknya dan sebagai muslim semua yang dilakukan harus mengikuti ajaran dan pedoman yang telah digariskan agar kehidupan kita dapat berjalan dengan lancar dengan tetap mentaati perintah Allah.
Dalam hal mendidik anak, tidak ada suri tauladan yang lebih baik dari Nabi besar saw. Dia adalah kepala keluarga yang terbaik dan semua tindakannya didasarkan pada Al-Qur'an. Dalam Al-Qur'an juga disebutkan nasehat yang diberikan oleh Luqman al-Hakim kepada anaknya.
Imam al-Tirmidzi telah mencatat dari Ayyub Bin Musa dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah bersabda yang artinya ;
“Tidak ada pemberian seorang ayah kepada anaknya yang lebih baik dari akhlak yang baik” . Demikian pula tidak ada harta yang lebih indah bagi orang tua daripada pemberian anak yang shaleh.
Islam menempatkan tanggung jawab yang besar pada orang tua dan pendidik untuk mengajarkan anak-anaknya menuntut ilmu. Orang tua juga perlu menjadi panutan terbaik bagi anak karena orang tua adalah orang yang paling dekat hubungannya dengan anak dan tindakan orang tua dapat mempengaruhi perilaku anak.
Anak-anak yang diberikan contoh yang baik dapat meniru dan mengamalkan amalan-amalan yang mulia sedangkan anak-anak yang diberikan contoh yang buruk, mereka juga akan menjadi terbiasa dan dapat melakukan hal yang sama dengan contoh yang ditunjukkan kepada mereka.
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya tentang aqidah, iman dan akhlaq. Ketiga unsur ini sangat penting untuk membentuk manusia yang berguna di masa depan.
Rasulullah SAW memerintahkan agar kata pertama yang diajarkan kepada anak adalah La Ilaha Illallah . Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda “ Jadikan La Ilaha Illallah kata pertama yang diajarkan kepada anakmu ” hal itu dilakukan agar kata dasar tauhid menjadi kata pertama yang didengar, dipahami dan fasih. dikatakan oleh anak.
Seorang anak yang dididik sejak kecil dengan perkataan tauhid, pikirannya akan dimasuki oleh dalil tauhid yang utuh dan hatinya tidak akan mudah terpengaruh oleh unsur-unsur yang dapat merusak aqidah.
Selanjutnya adalah pendidikan iman. Artinya menanamkan dasar keimanan di hati anak-anak dan membiasakan mereka dengan ajaran Islam. Alangkah baiknya jika anak-anak sudah diajarkan tentang prinsip-prinsip syariah seperti halal dan haram sejak mereka bisa mulai berpikir sehingga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Memerintahkan anak menunaikan ibadah sejak usia 7 tahun juga merupakan upaya yang harus dilakukan untuk melatih jiwa anak mencintai ibadah. Mereka juga dapat dihargai karena berhasil melakukan hal-hal yang menyenangkan dan dicintai oleh Tuhan. Tanamkan juga dalam jiwa mereka bahwa Tuhan selalu menjaga mereka dimanapun mereka berada.
Pendidikan akhlak adalah pendidikan tentang asas-asas akhlak dan akhlak mulia sejak usia mereka mumayyiz. Ini adalah pelajaran yang berkelanjutan karena melibatkan hubungan manusia seumur hidup.
Kebajikan moral dan budi pekerti dapat membantu membentuk seseorang sebagai manusia yang mulia dan nantinya akan menaburkan pengabdian kepada masyarakat. Rasulullah SAW menekankan pada pengajaran dasar-dasar iman, rukun Islam dan prinsip-prinsip syari'at, mencintai Nabi, mencintai orang tua, keluarga, teman, guru dan membaca Al-Qur'an.
Tips Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam
Pendekatan apa yang harus dilakukan orang tua untuk mendidik anak-anak mereka?
Menurut Islam, usia anak dibagi menjadi empat. Setiap jenjang memiliki pendekatan dan cara pengasuhan yang berbeda sesuai dengan kematangan dan kebutuhan anak pada saat itu. Rentang usia tersebut adalah:
1. Bayi – 6 Tahun.
Di usia ini, Rasulullah SAW diajarkan untuk memanjakan dan memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada mereka karena pada usia tersebut anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang penuh dari orang tua.
Merupakan fase dimana orang tua akan membangun hubungan yang sangat dekat dengan anak dan memperkuat kepercayaan diri anak sehingga anak selalu merasa dekat dan aman di samping orang tua. Keyakinan yang kuat akan membuat mereka selalu merujuk kembali ke orang tua mereka jika mereka menghadapi kesulitan dan kebingungan.
Di usia ini pun Rasulullah SAW melarang pemukulan dan hukuman agar mereka tidak mengalami trauma yang akan dibawa hingga mereka dewasa. Jika mereka benar-benar dibina pada usia ini, orang tua akan dijadikan panutan dan insya Allah akan selalu menjadikan orang tua sebagai acuan.
2. 7 – 14 tahun.
Mulai usia 7 tahun, anak-anak menjadi lebih baik dalam berpikir dan selalu ingin menggali pengetahuan baru. Ini adalah usia di mana anak-anak sangat aktif dan bersosialisasi dengan teman-teman mereka dan mudah untuk tidak mendengarkan kata-kata.
Rasulullah saw mengajarkan bahwa memang cara mendidik anak pada jenjang ini harus dilakukan secara tegas agar nilai-nilai tanggung jawab dan disiplin dapat diterapkan. Ini juga merupakan usia dimulainya ibadah wajib bagi anak-anak.
Sabda Rasulullah SAW Perintahkan anak-anakmu untuk mendirikan shalat ketika mereka berusia 7 tahun dan ketika mereka meninggalkan shalat ketika mereka berusia 10 tahun, maka pukullah mereka, dan pisahkan tempat tidur mereka (antara laki-laki dan perempuan ). Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud.
Rahasia di balik memerintahkan anak-anak untuk beribadah di usia muda adalah agar anak-anak menjadi cocok dengan ibadah dan mempelajari hukum-hukum ibadah. Mereka juga akan bisa mengamalkan ibadah sejak dini, sehingga membuat mereka tumbuh dewasa dengan kehidupan yang sudah diisi dengan ibadah kepada Allah swt.
Anak-anak juga perlu diajari untuk beribadah karena otaknya masih murni dan mudah mengingat tata cara dan bacaan yang diwajibkan dalam beribadah seperti bacaan dalam sholat. Hal-hal yang diingat dan dialami oleh anak-anak sebagai anak-anak akan selalu diingat dalam waktu yang lama karena pikiran anak-anak sangat cerdas ketika mereka masih muda.
3. 15 – 21 tahun
Sudah menjadi rahasia umum bahwa fase remaja adalah usia dimana anak-anak suka memberontak dan melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Ini karena mereka sendiri merasa sudah besar dan bisa mengatur sendiri.
Mereka juga akan mulai merasa tidak nyaman jika terkekang atau harus melakukan sesuatu sesuai keinginan orang tuanya. Oleh karena itu, pendekatan yang paling tepat adalah orang tua berusaha menjadi sahabat mereka dan berusaha membimbing mereka agar tidak menyimpang terlalu jauh dari jalan yang benar.
Pada tahap ini, anak lebih cenderung mengikuti dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya dan orang tua harus selalu mengingatkan mereka untuk tidak salah memilih teman.
Orang tua juga perlu meluangkan waktu bersama anak pada usia ini dengan mendengarkan dan berdiskusi dengan mereka tentang kebingungan dan masalah yang mereka hadapi. Hal ini dapat mendekatkan orang tua dengan mereka.
Pada usia ini, wajar bagi remaja untuk mempertanyakan berbagai hal dan membutuhkan jawaban atas pertanyaan mereka. Perlakukan pertanyaan mereka dengan bijak sebelum mereka berpaling dari orang tua dan meminta pandangan dari teman sebaya yang memiliki pengalaman terbatas seperti mereka.
Pada usia ini juga anak menjadi semakin peka terhadap hal-hal di sekitarnya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW berpesan untuk tidak memarahi atau menegur mereka, terutama di depan saudara-saudaranya yang lain.
4. 21 tahun ke atas
Pada usia ini, orang tua dapat menganggap mereka sebagai teman dan hanya memberikan nasihat jika diperlukan. Anak harus diberi kebebasan selama perbuatannya tidak melanggar perintah Allah. Pada usia ini, sebagian besar anak akan mengambil jalannya sendiri dan persetujuan orang tua sangat penting.
Kesimpulannya, untuk mendidik anak, perlu mengetahui dan mempelajari seninya dan mengikuti ajaran yang lebih ahli. Kesalahan dalam mendidik yang sering dilakukan orang tua adalah tidak mengetahui tentang seni mendidik dan hanya tahu cara menghukum jika anaknya melakukan kesalahan.
Cara mendidik harus sejalan dengan pemikiran dan penerimaan anak agar tidak memberontak dan nasehat yang diberikan jangan hanya menyiramkan air pada daun bengkuang.
Kesempurnaan Islam lahir dari aqidah dan iman, taqwa dan ihsan, ibadah dan kebajikan serta akhlak mulia. Jika sebuah keluarga memiliki anak yang shaleh, tidak hanya akan menjadi keluarga yang bahagia tetapi mereka akan dapat tetap bersama sampai surga dan membangun kehidupan yang bahagia di sana juga.